Tragedi Tolikara beberapa waktu yang lalu seakan sulit untuk dilupakan begitu saja. Kekejaman yang dilakukan terhadap umat Islam dengan membubarkan sholat Idul Fitri dan pembakaran Masjid seolah menjadi saksi sejarah pelanggaran ibadah.
Mengapa GIDI tega melakukan semua itu dan ada apa sebenarnya di tanah Tolikara?
Terkait hal maka Dewan Dakwah Jawa Tengah bekerjasama dengan MUI menyelenggarakan sebuah acara bertajuk “Tolikara di Mata Mantan Pendeta” yang insyaAllah akan diselengarakan pada hari Ahad 11 Oktober 2015 di Masjid Baitul Makmur Solo Baru Sukoharjo Jawa Tengah.
Menghadirkan tiga pembicara diantaranya Ustadz Bangun Samudera (mantan Pastur terbaik Vatikan), Ustadz Insan LS Mokoginta (mantan misionaris dan Dewan Dakwah Jawa Timur) dan yang terakhir Ustad Aris Munandar Al Fatah (Pimpinan Dewan Dakwah Jawa Tengah).
Ajak keluarga dan handaitaulan untuk menyemarakkan acara tersebut.
Related Posts :
Jreeng, Giliran Kader Hanura di Tangkap KPK, Ada Apa dengan Koalisi Indonesia Hebat?
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali melakukan operasi tangkap tangan (OTT), Selasa (20/10). Pelaku yang kali ini ditangkap adalah a… Read More...
Muhammadiyah Sebut Hari Santri Bukan Realitas Keagamaan
Muhammadiyah dengan tegas menolak penetapan 22 Oktober sebagai hari santri nasional. Tapi, jika pemerintah tidak mau mencabut penetapan in… Read More...
Gus Mus: NU dan Muhammadiyah Aset Bangsa, Jika Dibenturkan Negara Ini Bisa Hancur !
Pengasuh Ponpes Raudlatut Tholibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah KH Ahmad Musthofa Bisri atau Gus Mus berpesan agar kaum santri tidak menan… Read More...
Pemda Robohkan 3 Gereja Liar di Aceh Singkil
Salah satu gereja liar yang dibongkar Pemkab Aceh Singkil (Foto: JITU)
Sejak Ahad (18/10) malam, pihak kepolisian terlihat berjaga-jaga d… Read More...
Lagi, Satpol PP Bongkar 2 Gereja Liar di Aceh Singkil
Personel Satpol PP Kabupaten Aceh Singkil membongkar bangunan rumah
ibadah yang tidak berizin di Desa Siompin, Kecamatan Suro dengan dika… Read More...
0 Response to "MUI Jawa Tengah Gelar Tabliq Akbar “Tolikara di Mata Mantan Pendeta”"
Post a Comment
Admin KalamPos.com percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antar golongan), pasti akan lebih enak dibaca. Yuk, kita praktikkan!