Kabut Asap di Jambi Makin Pekat, Warga Terserang ISPA, Batuk, Pilek Disertai Hidung Meler

Udara di kota Jambi hari ini dilaporkan makin pekat. Meski dua hari yang lalu sempat cerah. Jambi kembali diselimuti kabut asap tebal namun aktivitas warga berjalan normal.

Hari ini kabut asap tidak hanya pekat, tapi juga membuat mata perih dan berat saat bernafas. Banyak warga pun mulai mengeluh, karena selain terjangkit ISPA, batuk, juga pilek disertai hidung meler.

“Kami ini tersiksa, sebentar-bentar harus pergi ke kedai beli obat. Sampai-sampai bosan juga minum obat batuk,” kata Parjono, warga Thehok, kota Jambi kepada Kalam Pos, hari ini.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika menyebutkan jarak pandang (visibility) pada pukul 7.00 WIB di Kota Jambi hanya 600 meter. Secara umum cuaca di Provinsi Jambi berawan pada pagi hingga sore hari serta diselimuti asap.

BMKG juga menyebutkan peluang hujan dengan intensitas ringan terjadi di wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat, dan Kerinci.

Terkait titik panas, BMKG menyebut berdasarkan pantauan sensor modis (satelit terra dan aqua) pada Sabtu, pukul 5.00 WIB di Jambi terdapat sebanyak 148 titik panas (hot spot) dengan confidence level 70 persen tercatat 63 titik.

Menurut Kabid Dokkes Polda Jambi, AKBP Freddy mengatakan, setelah dilakukan pengobatan gratis dan pemeriksaan warga, terdapat 30 persen murid SDN 143 yang berjumlah 157 orang terserang ISPA. Beberapa lainnya terjangkit  gejala pusing-pusing dan penyakit kulit.

“Umumnya ISPA. Tapi ada penyakit kulit yang mungkin karena kekeringan ini,” sebutnya.

Selain pengobatan kepada anak-anak, pihaknya juga memberikan pelayanan kepada masyarakat setempat yang ingin berobat. Bentuk penanggulangan akibat kabut asap ini juga dilakukan dengan pemberian masker. (Dea/R-09)

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "Kabut Asap di Jambi Makin Pekat, Warga Terserang ISPA, Batuk, Pilek Disertai Hidung Meler"

Post a Comment

Admin KalamPos.com percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antar golongan), pasti akan lebih enak dibaca. Yuk, kita praktikkan!