“Tujuanya agar para peserta memahami rantai peringatan dini tsunami, apalagi Kabupaten Pandeglang ini salah satu wilayah rawan terjadinya bencana tsunami,” kata Riadi saat pelatihan tanggap bencana tsunami di Aula Hotel Rizki Pandeglang, kemarin.
Menurutnya, lewat kegiatan ini juga pihaknya berharap sarana dan prasarana yang ada bisa dirawat oleh BPBD kabupaten atau provinsi, ditambah kesadaran warga dalam menghadapi bencana juga sudah faham dan bisa melakukan evakuasi.
“Para peserta akan mampu memahami bagimana cara bertindak jika datang bencana tsunami, mulai dari akan terjadi, saat terjadi dan evakuasi, sehingga bisa mengurangi resiko bencana,” katanya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan pada Badan Penangulangan Bencana daerah (BPBD) Provinsi Banten Uus Uswoyo menyatakan, pada umumnya Pandeglang termasuk daerah yang rawan terkena dampak tsunami yang tidak memiliki dataran tinggi. Oleh karena itu, wilayah-wilayah tersebut perlu dibangun tempat evakusi sementara, juga penanda bencana.
"Di Pandeglang sendiri untuk sireni peringatan dini itu ada dua, di Desa Teluk, Kecamatan Labuan, bahkan lengkap dengan bangunan tempat evakusi sementara. Satu lagi di Sidamukti, Kecamatan Sukaresmi, tapi belum ada tempat evakusinya. Karena itu kami akan mengusulkan pembangunanya di wilayah tersebut sebab di daerah itu dataran tinggi sangat minim,” katanya. (agus baraya)
0 Response to "Kabupaten Pandeglang Masuk Daerah Rawan Tsunami"
Post a Comment
Admin KalamPos.com percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antar golongan), pasti akan lebih enak dibaca. Yuk, kita praktikkan!