Dalam gundah, Rani pendam gejolak rasa di hatinya. Ia hanya mampu menulis bait-bait kerinduan di buku hariannya.
Dalam penantian..bersabarlah. Demi Allah,
Dia tidak datang karena kecantikan dan kepandaianmu. Tetapi Allah yang akan menggerakkan hatinya.
Tak usah kau ekspresikan cinta sebelum pernikahan. Ia belum tentu yang terbaik untukmu.
Simpanlah segala rasa dan tutuplah erat-erat.
Biarlah Allah yang menjawabnya..pada saat yang tepat..kelak.
Bait-bait itulah yang menghibur derap hatinya. Setiap malam Rani berdoa memohon jodoh terbaik, sembari berharap dialah sang pujaan. Tak dapat ia pungkiri, di sudut hatinya, ia berharap agar sang pujaan merasakan gelombang yang sama, lalu meminangnya.
Banyak muslimah yang memilih bersikap seperti Rani. Padahal, Islam tidak melarang seorang perempuan untuk menjemput jodohnya.
Hal ini merupakan ikhtiar yang diridhai Allah. Bila pun tak berjodoh, ikhtiar itu sendiri telah menuai pahala. Seorang perempuan yang telah membekali diri dengan ilmu agama, kerumahtanggaan, dan merasa siap menikah harus menyegerakan diri menikah. Untuk itu, Islam memberikan jalan bagi perempuan untuk mencari calon suami.
Meminta kepada Ayah/Wali
Ayah, saudara laki-laki, paman, anak laki-laki, dan semua laki-laki yang masuk daftar wali memiliki kewajiban untuk mencarikan calon dan menikahkan perempuan-perempuan dalam perwaliannya.
Bila mereka alpa dengan tugas ini, wajib bagi para perempuan untuk mengingatkan. Aktivitas ini termasuk kategori amar ma`ruf.
Semoga membawa manfaat, in shaa Allah (Ris Hanter)
0 Response to "Islam Tidak Melarang Muslimah Menjemput Jodohnya"
Post a Comment
Admin KalamPos.com percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antar golongan), pasti akan lebih enak dibaca. Yuk, kita praktikkan!