Helmi Hasan mengaku ikhlas disentil para ulama terkait program “Bengkulu-ku religius” ini. Namun ia pun memberikan argumen, bahwa program tersebut diluncurkan mempunyai alasan mendasar.
“Saat itu, saya sangat prihatin karena aksi kriminal marak, masjid kosong, dan kegiatan keagamaan minim. Setiap Subuh, shalat dari masjid ke masjid yang kita temui masjid-masjid kosong. Bayangkan, di masjid cuma ada 1-3 orang shalat (Subuh). Di mana-mana seperti itu," papar Helmi.
Fakta itulah yang mengihami ia meluncurkan “Bengkulu-ku Religius”. Ia mengajak jajarannya beribadah sambil mendengarkan aspirasi masyarakat dan dari situ muncullah ide program shalat berhadiah yang bertajuk 'Bengkulu-ku Religius'.
“Niat saya yang paling dalam adalah ingin memakmurkan (meramaikan) masjid, ingin mengajak orang berbondong-bondong ke masjid saat mendengar adzan. Soal mobil atau hadiah, hanya stimulus," kilah Helmi.
Dan Alhamdulillah, setelah hampir 2 tahun, program Bengkulu-ku Religius dinyatakan berakhir efeknya sungguh nyata. Masjidpun kini selalu ramai oleh jamaah yang ingin sholat berjamaah.
Meski demikian, Helmi Hasan memilih tidak melanjutkan program shalat berhadiah. Dia bersyukur saat ini setiap kali terdengar adzan, orang ingat shalat dan segera beringsut ke masjid. Masjid yang dulu cuma jadi tempat ibadah, beberapa di antaranya kini menjadi pusat kegiatan sosial. Baginya, meski tidak luar biasa, perubahan itu sudah menjadi nilai positif.
"Program (shalat berhadiah) akan diganti dengan kegiatan keagamaan untuk anak dan siswa. Nanti dipikirkan bersama dinas dan pihak lain," kata Helmi soal rencana berikutnya.
(Ilham / Rika Suryani)
0 Response to "Helmi Hasan: Alhamdulillah, “Bengkulu-ku Religius” Sukses"
Post a Comment
Admin KalamPos.com percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antar golongan), pasti akan lebih enak dibaca. Yuk, kita praktikkan!