Menurut Gubernur Papua Lukas Enembe, sejak tahun 2006 sampai 2013 sudah dilakukan pemetaan endemisitas Kaki Gajah, di 17 Kabupaten dan Puskesmas, antara lain, Kabupaten Boven Digoel, Merauke, Asmat, Mappi, Jayapura, Kota Jayapura, Sarmi, Keerom, Mamberamo Raya, Kepulauan Yapen, Waropen, Supiori, Biak Numfor, Mimika, Nabire, Jayawijaya dan Puncak Jaya.
“Hasilnya adalah microfilaria rate adalah diatas 1%," kata Gubernur Papua di Kantor Gubernur Dok II Jayapura, baru-baru ini.
Data yang dihimpun dari 17 kabupaten terdapat 10 Kabupaten yang melaksanakan Pemberian Obat Massal Pencegahan (POMP) Falariasis. Pada bulan Februari sampai April 2015 telah dikakukan pemetaan endemisitas Kaki Gajah di 12 kabupaten yang berada di daerah pegunungan, yakni Kabupaten Paniai, Deiyai, Dogiyai, Lanny Jaya, Tolikara, Yalimo, Yahukimo, Mamberamo Tengah, Pegunungan Bintang, Puncak, Nduga dan Intan Jaya.
Dan hasilnya 6 kabupaten antara lain Mamberamo Tengah, Nduga, Pegunungan Bintang, Yahukimo, Puncak dan Intan Jaya dinyatakan endemis Kaki Gajah/Filariasis karena microfilaria rate adalah diatas 1% atau (1%-53%) yang artinya perlu ditinjaklanjuti dengan POMP filariasis karena penularan penyakit filariasis sedang merebak di masyarakat.
Di Papua saat ini, imbuh Gubernur, terdapat beberapa penyakit yang masuk dalam kelompok penyakit yang terabaikan diantaranya penyakit kaki gajah, kusta, cacingan, diare dan ISPA.
"Sampai saat ini penyakit tersebut masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Provinsi Papua pada umumnya," katanya.
Menurut Gubernur, penyakit-penyakit yang terabaikan ini dapat dikatakan sangat erat kaitannya dengan kemiskinan, di mana penyakit ini banyak ditemukan pada penduduk yang tinggal di daerah terisolir dan jauh dari jangkauan pelayanan kesehatan.
Pemprov Papua telah melaksanan program pengobatan massal secara bertahap sebagai salah satu program prioritas dalam pemberantasan penyakit menular sesuai dengan kesepakatan global yang ditetapkan oleh WHO untuk dunia bebas penyakit Filariasis tahun 2020.
"Pengobatan massal yang dilakukan setiap tahun sekali selama lima tahun berturut-turut kepada seluruh penduduk, sasaran di Kabupaten/Kota yang endemis filariasis, sebab ada suatu keuntungan yang didapat dalam pengobatan massal ini yaitu ikut matinya cacing-cacing lain yaitu cacing usus yang ada dalam tubuh/perut kita (cacing gelang, kremi, cambuk, trikuris dan cacing pita)," ucapnya.
(Abeth Abraham/MS/R-07)
0 Response to "Astaghfirullah ! Karena Hidup Miskin Penyakit Kaki Gajah Merebak di Papua, 996 Warga Terjangkit"
Post a Comment
Admin KalamPos.com percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antar golongan), pasti akan lebih enak dibaca. Yuk, kita praktikkan!