Tony Blair Mengaku Menyesal Invasi Irak

KalamPos.Com | Mantan perdana menteri Inggris Tony Blair, akhirnya mengakui kalau keputusannya menginvasi Irak merupakan salah satu pemicu terjadinya gerakan radikalisme seperti ISIS.

Seperti yang dilansir dilaman The HuffingtonPost (20/10), Blair meminta maaf atas keputusan yang ia sesali hingga kini.

Hingga kini, keputusan Blair membantu tentara Amerika dalam invasi Irak tahun 2003 merupakan isu politik yang masih diperdebatkan di negeri tersebut.

“Tentu saja, Anda tidak bisa mengatakan bahwa kami yang menggulingkan pemimpin diktator (Saddam Hussein-red) di tahun 2003 tidak memikul tanggung jawab atas apa yang terjadi di tahun 2015 saat ini,” kata Blair seperti kutip dalam laman The HuffingtonPost.

Meningkatkan Radikalisme

Banyak para pengamat yang menyebutkan bahwa jatuhnya Saddam dari tampuk kepemimpinan karena invasi yang dilakukan oleh Amerika Serikat merupakan celah hidupnya Al Qaida. Kini, ketenaran Al Qaida tergantikan oleh ISIS.

Blair juga meminta maaf atas data perencanaan yang salah atas penyerangan terhadap Irak di tahun 2003 lalu. Ia pun mengakui, bahwa alur informasi intelijen yang didapatnya juga merupakan suatu kesalahan.

Tapi walau begitu, Blair tetap menyatakan bahwa keputusannya menggulingkan Saddam merupakan keputusan yang tepat.

"Saya merasa sulit untuk meminta maaf atas penggulingan Saddam. Saya rasa, bahkan saat ini, di tahun 2015, ketidak-adaan Saddam memang lebih baik,” sambung Blair. (Sumber: TheHuffingtonPost)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Tony Blair Mengaku Menyesal Invasi Irak"

Post a Comment

Admin KalamPos.com percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antar golongan), pasti akan lebih enak dibaca. Yuk, kita praktikkan!