Status pengamanan siaga satu untuk pengamanan pertandingan final sepak bola Piala Presiden di Stadion Utama Gelora Bung Karno telah dimulai sejak tengah malam tadi, yang suasananya diisi dengan kerusuhan massa. Pagi tadi, apel dilakukan personel Polda Metro Jaya.
Apel dipimpin oleh Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Risyapudin Nursin. Sekitar 2.000 personel mengikuti apel pagi hari ini.
"Apel ini dalam rangka fungsi lalu lintas saja. Apel siaga satu sebelumnya sudah dilakukan pada Jumat (16/10) pukul 24.00 WIB. Sekarang, kita menggunakan 2/3 anggota yang akan disiagakan, jauh lebih banyak dari yang biasa," tutur Kepala Sub Direktorat Pendidikan dan Rekayasa (Dikyasa) Dirlantas Polda Metro Jaya, AKBP Ipung Purnomo kepada wartawan di Jakarta, hari ini.
Status siaga 1 akan berakhir pada Minggu (18/10) pukul 24.00 WIB sebelum menginjak hari Senin (19/10). Pukul 19.00 WIB malam nanti, akan digelar apel menyambut rombongan suporter Persib Bandung. Persib akan bertanding melawan Sriwijaya FC Palembang di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada Minggu nanti.
Sementara Kapolresta Depok, Kombes Dwiyono mengatakan pihaknya melakukan siaga 1 dalam menjaga jalannya pengamanan suporter Persib yaitu Bobotoh dan Viking yang akan bertandang ke GBK.
“Anggota semua siaga melakukan pengamanan di lokasi-lokasi yang telah ditetapkan khususnya daerah perbatasan antaranya masuk Bogor dan ke Jakarta,”katanya.
Ada sekitar 1.600 personil gabungan TNI diturunkan untuk menjaga daerah perlintasan yang akan dilalui suporter persib dan bahkan The Jack Mania.
“Rencana daerah kita hanya sebagai perlintasan saja. Sebagian besar supoter yang berasal dari luar Depok misal Bogor, dan Bekasi akan didorong ke Tol Cimanggis menuju Jakarta,” terangnya. (R)
0 Response to "Jelang Final Piala Presiden, Jakarta dan Depok Siaga I"
Post a Comment
Admin KalamPos.com percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antar golongan), pasti akan lebih enak dibaca. Yuk, kita praktikkan!