Ini Nasehat Psikolog Bagi Pengumbar Curhat di Facebook


Banyak orang memasang ‘status galau’ dan mengumbar masalah pribadi mereka di media sosial dari Anak yang curhat masalah orangtua, istri/suami curhat masalah pasangannya, dan sebagainya.

Sebenarnya, apa implikasi dari fenomena buka-bukaan soal privasi di dunia maya itu? Apa yang memicu seseorang sampai membocorkan ‘borok’ keluarganya sendiri di medsos? Bagaimana solusi untuk menyetop kebiasaan tersebut?

Psikolog RS Asri Jakarta Alzena Masykouri menegaskan siapapun tidak boleh sembarangan mengumbar masalah keluarga, apalagi di medsos. Masalah apapun yang terjadi dengan siapapun sebaiknya diselesaikan secara langsung, tanpa perantara media daring.

“Manusia memiliki kebutuhan dasar untuk berinteraksi dengan manusia lain. Jika interaksi yang dilakukan memang sifatnya terbuka, tidak hanya khusus pada satu atau sekelompok orang, mungkin medsos dapat digunakan ,” jelasnya.

Bagaimanapun, lanjutnya, jika informasi yang hendak dikomunikasikan adalah sebuah permasalahan pribadi - apalagi masalah keluarga - yang harus dicari jalan keluarnya, maka medsos bukanlah tempat yang sesuai untuk dijadikan pelampiasan.

Saat seseorang sedang dilingkupi suasana emosi yang membuatnya tidak nyaman atau kalut, perilaku impulsif seringkali muncul. Pada orang dewasa, diharapkan perilaku impulsif ini sudah menghilang seiring dengan kematangan pola berpikirnya.

Untuk menghindari keinginan curhat di medsos, ada baiknya seseorang mencari sosok yang tepat untuk diajak bercerita. Masalah keluarga dapat dikomunikasikan dengan anggota keluarga terdekat atau teman kepercayaan yang sudah mengenal kita dengan sangat baik.

“Mereka akan tulus hati membantu kita menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. Ada kalanya, bantuan profesional seperti psikolog atau pengacara juga diperlukan sebagai mediator dan pendapat ahli akan bersifat lebih objektif,” ungkap Alzena.

Perlu diingat, tujuan seseorang saat menyelesaikan masalah adalah mencari solusi. Jika kita hanya sekadar curhat atau bercerita, sangat memungkinkan isi cerita akan membahas tentang sakit hati dan kekecewaan.

Jadi, jika Anda ingin mencurahkan isi hati dan permasalahan yang tengah dihadapi, lakukanlah dengan orang yang benar-benar terpercaya karena Anda akan menjelaskan permasalahan secara lebih gamblang. Bukan di media sosial. (Pol/Dar/B21)

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "Ini Nasehat Psikolog Bagi Pengumbar Curhat di Facebook"

Post a Comment

Admin KalamPos.com percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antar golongan), pasti akan lebih enak dibaca. Yuk, kita praktikkan!