Petani rumput laut di pesisir timur Kecamatan Ketapang, Lampung Selatan, menjerit. Pasalnya, harga komoditas kelautan tersebut semakin terpuruk di kisaran Rp 4.000-Rp 5.000/kg.
Sejak Agustus 2015 lalu, kata Muksin, petani rumput laut di Desa Ruguk, kecamatan Ketapang, harga rumput laut kering di tingkat pengepul hanya Rp 4.000-Rp 5.000/kg, sedangkan rumput laut basah hanya dihargai Rp500-Rp 1.000/kg. Padahal awal tahun 2014, harga rumput laut kering mencapai Rp18 ribu/kg.
Menurut dia, harga yang terus merosot membuat banyak petani rumput laut beralih profesi menangkap ikan teri dan cumi-cumi karena harganya lebih stabil. Namun, ada juga warga yang memilih merantau ke Jakarta.
"Rumput laut tak bisa lagi diandalkan sebagai mata pencarian," kata dia, Rabu (7/10/2015).
Ahmad, petani rumput laut di Desa Legundi, Kecamatan Ketapang, mengaku budi daya rumput laut yang ditekuni sejak tahun 2005, awalnya cukup menjanjikan karena harga yang stabil dengan masa panen yang terbilang cepat.
Namun sejak awal 2014 harga rumput laut terus merosot hingga saat ini dengan harga sangat rendah, yakni Rp 4 ribu-Rp 5 ribu/kg.
" Petani rumput laut tidak merasakan keuntungan dari menanam rumput laut," ujar Ahmad.
Meski harga rumput laut anjlok pihaknya mengaku tetap bertahan sebagai petani rumput laut dikarenakan susah berpaling ke profesi lainnya.
"Sudah ada setahun harga rumput lautnya turun dari Rp 12 ribu- Rp 10 ribu/kg menjadi Rp 4.000-Rp5.000/kg. Walau harganya sangat murah, saya tetap menjalani kegiatan ini karena tidak ada pekerjaan lain," katanya. (LP/R)
0 Response to "Harga Rumput Laut di Lampung Turun Drastis"
Post a Comment
Admin KalamPos.com percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antar golongan), pasti akan lebih enak dibaca. Yuk, kita praktikkan!