Hal itu seperti diungkapkan Sabani, warga Bandar Jaya Timur, Kabupaten Lampung Tengah. Dia merasa sangat kecewa dan sangat keberatan dengan hasil penilaian terkait harga tanah di daerah itu.
"Proyek jalan tol bukannya memberikan kebahagian bagi masyarakat justru malah mencekik rakyat, harga lahan Rp 35 ribu itu sangat tidak seimbang dan tidak adil, kalau tim pembebasan lahan tetap memberikan harga dengan nilai tersebut masyarakat menolak pembangunan tol dan lebih baik tidak usah ada jalan tol," kata Sabani, Senin (12/10/2015).
Menurutnya harga pasaran lahan di daerah tersebut berkisar antara Rp 200 ribu sampai Rp 300 ribu per meternya.
"Harga yang dilontarkan tim aprasial sangat jauh dari kewajaran. Terus bagaimana kami bisa membeli kembali lahan pertanian," tukas Sabani.
Sosialisasi dan rapat terkait penetapan harga pembebasan lahan untuk proyek jalan tol di Lampung Tengah itu, dihadiri masyarakat dari Kelurahan Bandar Jaya Timur dan Karang Endah yang terkena gusur, dalam proyek pembangunan jalan tol Sumatera di Lampung.
Ini merupakan pertemuan yang kedua kalinya atas keberatan warga Bandar Jaya Timur, dengan penetapan harga ganti rugi lahan masyarakat yang terkena proyek tersebut.
Proyek tol Sumatera di Lampung membutuhkan lahan sekitar 140-an kilometer dan lebar sekitar 150 meter, yang dimulai dari Bakauheni di Kabupaten Lampung Selatan sampai Terbanggi Besar di Kabupaten Lampung Tengah. Proses pembebasan lahan dan ganti rugi telah berlangsung. Rencananya pembangunan proyek itu berlangsung tahun 2016 mendatang. (Rika/sumber: kompas/LO)
0 Response to "Warga Lampung Kecewa Ganti Rugi Lahan Tol Sumatera Cuma Dihargai Rp 35 Ribu per Meter"
Post a Comment
Admin KalamPos.com percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antar golongan), pasti akan lebih enak dibaca. Yuk, kita praktikkan!