Ahok misalnya mengancam akan memecat direksi Transjakarta. "Sebaiknya Ahok tidak perlu mengancam akan mengganti direksi Transjakarta, karena itu juga menjadi tanggungjawab gubernur," begitu kata Edison keterangan kepada wartawan, Selasa, hari ini.
Sikap Ahok itu, imbuh Edison, menunjukan arogansi dan tidak mau disalahkan serta menghindar dari tanggungjawab. Sebab pengadaan transportasi umum yang bisa mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran (Kamseltibcar) lalu lintas, di Jakarta merupakan tanggungjawab dan kewajiban Pemprov DKI. Artinya, jika kondisi Transjakarta masih buruk seperti yang dilaporkan masyarakat, adalah tanggungjawab Gubernur.
"Jangan menghindar dari kesalahan lalu dijadikan alasan untuk mengorbankan anak buah dengan cara-cara arogan, seakan-akan Ahok tidak ikut bertanggungjawab," tegas Edison.
Seharusnya, lanjut Edison, Ahok sebagai gubernur harus memberikan pengarahan kepada jajarannya agar memahami bagaimana cara mengatasi kendala dan memberikan pelayanan kepada masyarakat. Tidak dengan cara-cara seperti bos atau majikan dalam sebuah perusahaan keluarga.
0 Response to "Soal Buruknya Layanan TransJakarta, ITW: Ahok Nggak Ngerti Tanggung Jawab"
Post a Comment
Admin KalamPos.com percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antar golongan), pasti akan lebih enak dibaca. Yuk, kita praktikkan!