Ribuan Warga Mengungsi, PGI Akui ada 24 Gereja tak Berizin di Aceh Singkil

Ribuan warga Singkil dan sekitarnya meninggalkan rumah mereka menuju ke Tapanuli Tengah dan Barat. Pasca kerusuhan hari Selasa yang berbuntut dengan pembakaran sebuah gereja tanpa ijin atau di Aceh dikenal sebagai “undung-undung”.

Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Agus Kriswanto, Kapolda Aceh Irjen Pol. Husein Hamidi, Gubernur Aceh Zaini Abdullah dan Bupati Singkil Safriadi telah mengadakan pertemuan tertutup Rabu malam (14/10) membahas perkembangan terkini.

Sebelumnya polisi dan pejabat-pejabat pemerintah daerah setempat ini memang telah berusaha
meyakinkan warga akan situasi keamanan di Singkil dan meminta warga kembali ke rumah masing-masing. Tetapi tampaknya warga masih ketakutan dan untuk sementara waktu memilih mengungsi.

“Kondisi hari ketiga pasca bentrok yang terjadi kemarin antara massa PPI dan warga yang melakukan perlawanan terhadap aksi massa, secara keseluruhan aktivitas hari ini mulai berjalan normal. Namun dilaporkan sebagian warga – terutama warga Nasrani – banyak yang mengungsi ke Sumatera Utara.

Data yang kami himpun hingga malam hari ini, jumlah mereka yang mengungsi sudah mencapai 6.000 orang, terutama ke kabupaten Tapanuli Tengah dan Barat – Sumut. Mungkin mereka takut kalau2 terjadi aksi susulan mengingat jatuhnya korban jiwa akibat letusan peluru yang diduga sementara berasal dari senapan angin warga desa,” papar Edi Pujiyanto Putra.

Kerusuhan pecah di desa Dangguran, kecamatan Simpang Kanan, kabupaten Singkil, Selasa siang (13/10) ketika sekitar dua ribu massa yang mengatasnamakan sebagai Pemuda Pemudi Islam PPI berusaha membongkar sebuah “undung-undung” karena tidak sabar menunggu pemerintah daerah setempat melakukan penertiban sesuai yang telah dijanjikan. Sedikitnya satu orang tewas tertembus peluru, sementara empat lainnya luka-luka.

Untuk mengantisipasi terulangnya kerusuhan atau bahkan meluas ke daerah-daerah lain, aparat gabungan TNI/Polri telah menyiagakan tiga satuan setingkat kompi atau SSK atau sekitar 300 personil di berbagai lokasi strategis yang dinilai rentan. Aparat gabungan juga telah menyekat perbatasan Singkil – Aceh dan Sumatera Utara.

Sementara itu, Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) mengakui jika ada puluhan gereja di Aceh Singkil yang tidak berizin.

Pernyataan ini disampaikan oleh Humas PGI, Gery Simampo pada konperensi pers soal bentrok Aceh Singkil di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jakarta, Rabu (14/10/2015) sore.

“Ya, memang ada 24 gereja yang tak berizin,” ujar Gery.

PGI secara kelembagaan, terang Gery, sudah pernah menghimbau kepada gereja-gereja itu untuk segera mengurus perizinan.

Kendati demikian, PGI berharap pihak-pihak terkait bisa bersama mencari solusinya.

PGI secara kelembagaan, terang Gery, sudah pernah menghimbau kepada gereja-gereja itu untuk segera mengurus perizinan.

“Ya memang gereja yang berizin harus segera dicari solusinya. Dan juga saya sudah menghimbau kepada gereja-gereja yang tak miliki izin, untuk segera mengurus perizinan,” ujar Gery. [Khairul/voa-islam/Victor Hutabarat]

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "Ribuan Warga Mengungsi, PGI Akui ada 24 Gereja tak Berizin di Aceh Singkil"

Post a Comment

Admin KalamPos.com percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antar golongan), pasti akan lebih enak dibaca. Yuk, kita praktikkan!