Mahasiswa Tangerang Galang Dana untuk Beli Tiket Presiden Pergi ke Riau

Sejumlah mahasiswa Tangerang mendesak agar Presiden Jokowi segera datang dan memimpin langsung operasi pengendalian darurat asap di Riau. Para mahasiswa itu bahkan melakukan penggalangan dana untuk membeli tiket bagi Presiden Jokowi.

"Aksi ini sebagai simbolisasi kritik agar Presiden segera datang ke Riau. Jangan cuma blusukan ke pasar dan bagi-bagi buku serta sepeda. Tapi, ketika rakyat Riau terkena bencana asap, Presiden Jokowi juga harus mau blusukan," kata Ketua Umum PMII Tangerang Steven Idrus Maulana, kemarin.

Menurut Steven dalam aksi penggalangan dana yang digelar di bundaran Adipura Kota Tangerang tersebut, akan dibelikan tiket untuk Presiden Jokowi. Tiket akan dikirim melalui Kantor Pos Cabang Tangerang di Jalan Cimone.

"Tadi kami sudah booking dan bayar separuh dulu. Sisanya nanti kami bayar dari hasil penggalangan dana ini," jelasnya.

Mahasiswa Tangerang menilai kedatangan Presiden Jokowi ke Riau dipandang penting untuk meyakinkan rakyat Riau, bahwa operasi darurat asap dijalankan secara konsisten.

Dimata mahasiswa operasi darurat asap hanya dilakukan dengan pendekatan pemadaman api dan asap. Penyediaan posko kesehatan cenderung hanya asal jadi, tanpa dilengkapi peralatan medis yang memadai dan obat-obatan yang layak konsumsi.

"Kami belum melihat operasi darurat asap ini dalam pendekatan recovery dan perlindungan sosial dan kesehatan masyarakat serta ekologi. Padahal, sesungguhnya recovery atau pemulihan sosial, ekonomi dan sektor lainnya amat dibutuhkan. Jutaan warga Riau telah terpapar asap beracun, tapi tidak ada action dari pemerintah. Penerbangan lumpuh, pendidikan juga lumpuh," ungkapnya. (R)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Mahasiswa Tangerang Galang Dana untuk Beli Tiket Presiden Pergi ke Riau"

Post a Comment

Admin KalamPos.com percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antar golongan), pasti akan lebih enak dibaca. Yuk, kita praktikkan!