Berbagai kisah “heroik” dari berbagai daerah terkait perayaan hari santri pun diselenggarakan dengan berbagai ragam acara cirikhas santri dari masing-masing pesantren atau rumah kobong-nya. Acara yang lucu, unik, tapi tak lepas dari nuansa semangat relijius asli santri.
Pawai longmarch menggunakan sarung, upacara bendera dengan menggunakan sarung dan kopiah, serta pembacaan puisi kepahlawanan sangat kental mewarnai hari santri kali ini. Moment ini pula dijadikan para santri mewujudkan kecintaannya pada NKRI.
Coba lihat saja di Kota Yogyakarta, berbagai pesantren hari ini melakukan aksi damai dengan longmarch dari DPRD DIY menuju depan Istana Gedung Agung.
Ketua Rois Syuriah PC NU Kota Yogyakarta, KH Munir Syafaat mengatakan aksi longmarch dan doa bersama di halaman Istana Gedung Agung merupakan bentuk syukur atas anugerah luar biasa dari Allah bawasanya pemerintah akhirnya menetapkan adanya Hari Santri Nasional setiap tanggal 22 Oktober.
Menurut dia, Bangsa Indonesia memiliki sejarah panjang yang tak bisa dipisahkan dari pesantren bersama para santrinya.
"Kami ingin menyambut disahkannya Hari Santri Nasional oleh pemerintah dan salah satunya dengan mengadakan aksi damai ini. Kami ingin berdoa untuk Indonesia agar menjadi lebih baik dari masa ke masa terlebih karena sejarah yang sangat lekat antara pesantren dengan sejarah kemerdekaan NKRI," ungkapnya.
Longmarch diikuti 300 santri dari 14 pondok pesantren di Kota Yogyakarta. Aksi dimulai dari Halaman Kantor DPRD DIY berjalan menuju Halaman Gedung Agung. Sepanjang jalan para santri bershalawat dan berdoa bagi kebaikan Bangsa Indonesia.
Sementara ribuan santri seluruh Jatim hari ini juga mengikuti upacara Hari Santri Nasional yang ditetapkan 22 Oktober 2015 atau 9 Muharam 1437 di Surabaya.
Layaknya santri, semua peserta upacara, komandan, dan inspektur upacara bersarung. Saat ini, upacara dengan peserta perwalikan santri seluruh Jatim itu masih berlangsung.
Ada yang datang dari Mojokerto, Sampang, Bangkalan, Lamongan, Gresik, Surabaya, dan daerah lainnya.Bertindak selaku inspektur upacara adalah Ketua DPW PKB Jatim Halim Iskandar yang juga Ketua DPRD Jatim.
Hari ini, 22 Oktober dan seterusnya akan dijadikan hari bersejarah.Hari dimana saat yang sama pada masa perang kemerdekaan, ada resolusi jihad memerangi penjajahan. Ayo Semangat !!!
(Anisa Hafsari/Kalampos)
0 Response to "Begini Cara Santri Mewujudkan Kecintaannya pada NKRI"
Post a Comment
Admin KalamPos.com percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antar golongan), pasti akan lebih enak dibaca. Yuk, kita praktikkan!